Senin, 31 Mei 2010

price list

out door media

- print flex banner gloss 10 oz = Rp. 21.000 / Meter
- print flex banner gloss 12 oz = Rp. 22.000 / meter
- print flex banner gloss 8 oz = Rp. 20.000 / meter
- print white backing stiker = Rp. 60.000 / meter
- print one way stiker = Rp. 75.000 / meter

Offset Full Colour

- Stiker A4 Full Colour = Rp. 600.000 / 1 Rim
= Rp. 900.000 / 2 Rim
= Rp. 1.200.000 / 3 Rim

- Brosur Full Colour = Rp. 450.000 / 1 Rim
= Rp. 700.000 / 2 Rim
= Rp. 900.000 / 3 Rim

- Undangan = mulai Rp. 500

- Kalender Full Colour A3 = mulai Rp. 1.200

Senin, 17 Mei 2010

ELEMEN GRAFIS HALAMAN WEB

Grafis dalam sebuah halaman web seperti juga yang terdapat dalam media cetak, baik itu majalah, koran atau buku. Hal yang berbeda dari media cetak adalah kemampuan sebuah halaman web untuk lebih interaktif dan dinamis dengan adanya link serta animasi.

Pada umumnya, sebuah halaman web - terutama yang berfungsi sebagai media komersial memiliki elemen seperti:

* Background - Latar belakang sebuah halaman situs
* Banner iklan yang ditempelkan pada satu halaman sebagai link ke situs atau halaman lain.
* Grafis Noktah/Bullet
* Separator/Lin Pemisah - HTML telah menyediakan tag
atau horizontal rule sebagai standar yang ada tapi bagi seorang desainer yang tidak puas, biasanya menggunakan image sebagai pemisah
* Tombol Link (Button)- mirip tombol pada perlengkapan elektronik

* Animasi - Gambar bergerak untuk menarik perhatian pengunjung. Animasi dapat dibuat dengan menggunakan beberapa metode seperti animasi gif, flash dengan format .swf, scripting serupa javascript maupun java applet.
* Ilustrasi - biasanya digunakan untuk memudahkan informasi, topik halaman atau sekedar memperindah halaman web.

Penggunaan elemen ini lebih baik secukupnya dan konstan. Artinya jangan menggunakan grafik yang selalu berbeda dalam tiap halaman. Selain tidak efisien yang dapat memperlambat waktu download - juga membuat halaman web justru coreng-moreng.

Graphics

The Web is about more than text and information, it is also a medium for expressing artistic creativity, data visualization, and optimizing the presentation of information for different audiences with different needs and expectations. The use of graphics on Web sites enhances the experience for users, and W3C has several different and complementary technologies that work together with HTML and scripting to provide the creators of Web pages and Web Applications with the tools they need to deliver the best possible representation of their content. Learn more below about:

This intro text is boilerplate for the beta release of w3.org. Our intent is to invite the community to develop this template and help provide useful content and links. For a more complete example, see the page for HTML & CSS.

>>>>What are Graphics?

Web graphics are visual representations used on a Web site to enhance or enable the representation of an idea or feeling, in order to reach the Web site user. Graphics may entertain, educate, or emotionally impact the user, and are crucial to strength of branding, clarity of illustration, and ease of use for interfaces.

Examples of graphics include maps, photographs, designs and patterns, family trees, diagrams, architectural or engineering blueprints, bar charts and pie charts, typography, schematics, line art, flowcharts, and many other image forms.

Graphic designers have many tools and technologies at their disposal for everything from print to Web development, and W3C provides many of the underlying formats that can be used for the creation of content on the open Web platform.

>>>>What are Graphics Used For?

Graphics are used for everything from enhancing the appearance of Web pages to serving as the presentation and user interaction layer for full-fledged Web Applications.

Different use cases for graphics demand different solutions, thus there are several different technologies available. Photographs are best represented with PNG, while interactive line art, data visualization, and even user interfaces need the power of SVG and the Canvas API. CSS exists to enhance other formats like HTML or SVG. WebCGM meets the needs for technical illustration and documentation in many industries.

>>>>What is PNG?

Portable Network Graphics (PNG) is a static file format for the lossless, portable, well-compressed storage and exchange of raster images (bitmaps). It features rich color control, with indexed-color, grayscale, and truecolor support and alpha-channel transparency. PNG is designed for the Web, with streaming and progressive rendering capabilities. It is supported ubiquitously in Web browsers, graphical authoring tools, image toolkits, and other parts of the creative toolchain. PNG files have the file extension ".PNG" or ".png" and should be deployed using the Media Type "image/png". PNG images may be used with HTML, CSS, SVG, the Canvas API, and WebCGM.

>>>>What is SVG?

Scalable Vector Graphics (SVG) is like HTML for graphics. It is a markup language for describing all aspects of an image or Web application, from the geometry of shapes, to the styling of text and shapes, to animation, to multimedia presentations including video and audio. It is fully interactive, and includes a scriptable DOM as well as declarative animation (via the SMIL specification). It supports a wide range of visual features such as gradients, opacity, filters, clipping, and masking.

The use of SVG allows fully scalable, smooth, reusable graphics, from simple graphics to enhance HTML pages, to fully interactive chart and data visualization, to games, to standalone high-quality static images. SVG is natively supported by most modern browsers (with plugins to allow its use on all browsers), and is widely available on mobile devices and set-top boxes. All major vector graphics drawing tools import and export SVG, and they can also be generated through client-side or server-side scripting languages.

>>>>What is CSS?

Cascading Style Sheets (CSS) is the language for describing the presentation of Web pages, including colors, layout, and font information. It may be used to enhance the graphical aspects of HTML and SVG. You can read more on the page for HTML & CSS.

>>>>What is the Canvas API?

The Canvas API is a client-side scripting technology to allow for the rich creation or alteration of raster images (bitmaps) . It uses vector-based programmatic methods to create shapes, gradients, and other graphical effects, and because it has no DOM, it can perform very quickly. Dedicated scripters can develop games or even full-featured applications using the Canvas API, alone or integrated into HTML or SVG. It is supported natively in most modern browsers (with script libraries extending support to all major browsers), and even on some mobile devices.

>>>>What is WebCGM?

Web Computer Graphics Metafile (WebCGM) is the Web profile of CGM, the ISO standard for vector and composite vector/raster picture definition. CGM has a significant following in technical illustration, interactive electronic documentation, geophysical data visualization, amongst other application areas and is widely used in the fields of automotive engineering, aeronatics, and the defense industry. WebCGM has many of the same graphical features as SVG.

PNG - Format Gambar Alternatif dalam Web

Anda tentu tidak asing dengan format gambar bitmap yang dikenal oleh browser yaitu JPG atau JPEG, dan GIF. Keduanya memiliki kemampuan menyimpan gambar dalam ukuran yang kecil (sesuai dengan kebutuhan internet). Hal ini sebagai akibat kemampuan kedua format tersebut dalam mengkompresi.

Sekitar Agustus tahun 1999 - terjadi diskusi panjang tentang penggunaan format GIF di dunia intenet. Betapa tidak ? Unisys, Inco sebagai pemegang hak paten metode kompresi GIF (yaitu LZW Compression) mendadak mengumumkan penarikan biaya sebesar $ 5000 bagi setiap pemilik dan developer situs yang memanfaatkan format gambar GIF.

Seperti yang telah diketahui - semua produsen software yang mendukung format tersebut diwajibkan mebayar kepada perusahaan ini.

Pada saat yang sama, sebuah konsorsium yang terdiri dari berbagai perusahaan digital tengah menemukan sebuah format baru yang disebut PNG (Portable Network Graphics) sebagai jalan lain mengkompresi gambar dengan mencontoh metode LZW. Sayangnya, belum seluruh browser dapat menampilkan format ini tanpa dukungan plug-in (Bila Anda menggunakan Netscape 4.0 ke atas atau MSIE versi 4 on Windows- bersyukurlah!).

Format PNG memiliki keistimewaan untuk menyimpan bermacam-macam kedalaman warna. Serupa dengan GIF - format baru ini tidak mengikis 'informasi' warna dalam gambar seperti yang dilakukan JPG. PNG juga membolehkan 'transparan'.

Pilihan yang umum dalam mengekspor gambar dalam format PNG adalah PNG-8 dan PNG-24. Maksudnya kira-kira mirip dengan pilihan kita ketika mengekspor dalam GIF terdapat pilihan kedalaman 3 (yang artinya 8 warna), 4 (16 warna) atau 8 (256 warna).

Saat ini belum ada bentuk multiframe PNG untuk animasi. Hal yang dapat dilakukan adalah memproses animasi dalam format JPG dengan hasil ukuran file cukup gemuk.

Produsen software image editor yang telah mendukung format PNG yaitu Photoshop versi 5.0 ke atas dan Macromedia Firework. Mengubah format gambar dalam Photoshop cukup dengan menyimpan file sebagai (...save as) png file. Dapat dipilih Adam7 bertujuan untuk memberikan proses render progresif (ukuran file cukup kecil untuk web).

Sampai kini, PNG masih tergolong baru dan masih dalam proses pengembangan. Untuk mendapatkan informasi lebih jauh, tentang masa depan format PNG dan browser apa saja yang mendukung format tersebut, Anda dapat memonitornya dalam www.w3c.org - satu konsorsium sejumlah peneliti dan pakar web yang bergabung untuk meresmikan penggunaan teknologi baru dalam dunia web.

Format Font pada Digital

1.Postscript Fonts

Format font yang memiliki dua bagian, yaitu screen fonts dan printer fonts. Printer Fonts pada prinsipnya adalah bentuk out,ine yang kemudian diisi dengan titik-titik semprotan tinta pada bentuk outline tersebut. Proses ini disebut rasterization. Proses pengisian titik-titik tersebut pada komputer menggunakan perhitungan khusus yang disebut PostScript, oleh karena itu disebut PostScript Fonts.

Contoh PostScript Fonts misalnya Kozuka Gothic Pro B, Kozuka Gothic Std R, Adobe Song Std L, Century Old Style, dll

2. TrueType Fonts

TrueType Fonts awalnya diproduksi oleh Apple, kemudian menjadi standar pada sistem Windows dan MacIntosh. Keuntungan TrueType Fonts adalah ia hanya memiliki satu file untuk semua ukuran font.

Contoh TrueType Fonts misalnya: Arial Black, Albertus, AvantGarde Md BT, Tahoma, Verdana, dll.

3. OpenType Fonts

Format ini dibuat atas kerjasama antara Microsoft dan Adobe. Opentype Fonts juga dapat diterima oleh sistem MacIntosh.

Contoh OpenType Fonts misalnya Myriad Pro Black Bondensed, Myriad Light Condensed, Lytos Pro Regular, Lytos Extra Ligth, dll

4. Multiple Master Font

Font Type 1 yang lebar dan ketebalannya dapat dimodifikasi langsung dari master desainnya. Keuntungan dari penemuan teknologi ini adalah kita membeli satu lisensi font dan kita dapat memodifikasinya tanpa merubah bentuk asli font tersebut.manufaktur dari font ini adalah Adobe Corp.

Contoh Multiple Master Fonts ialah ITC AvagarMM, ITC AvantGarde Gothic MM

Selasa, 11 Mei 2010

TIPS MEMBUAT BANNER BALIHO

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan bagi seorang desain grafis bila ingin mendesain sebuah banner maupun baliho, karena sizenya yang besar sehingga sangat mungkin mengurangi memory ram dan daya kerja di komputer, komputer kita bisa menjadi sangat lambat aksesnya dan akhirnya memakan waktu yang lama bahkan terkadang komputer bisa hang.

Tips berikut mudah-mudahan bisa bermanfaat khususnya para desain grafis maupun pengunjung blog ini. Tips ini juga hasil dari pengalaman liku-liku saya selama mengerjakan pembuatan banner, baliho dan sejenisnya.

* membuat banner dan baliho bisa memakai adobephotoshop, coreldraw, illustrator dan freehand
* karena proses akhir cetakan menggunakan mesin digital printing upayakan file terkonvert atau di-export ke file JPG dengan proses warna CMYK bukan RGB.
* jangan pernah dilupakan bahwa dalam mengerjakan-nya harus menggunakan warna CMYK sekali lagi CMYK karena hukumnya Wajib dan di haramkan dalam dunia desain. Kenapa ? kenapa tidak boleh RGB, apa artinya RGB dan CMYK. silahkan baca penjelasannya tentang RGB dan CMYK.
* jika ukuran banner sangat besar misal : 2m x 3m, 3m c 4m, 3m x 5m, 10m x 2m, 25m x 3m dan ukuran big size lainnya pakai alternatif resolusi 96 atau 100 dpi.
* jangan membuat ukuran banner khususnya yang besar dan panjang dengan ukuran asli, pakai ukuran image sizenya dengan setengahnya misal ukuran 3×5 meter di perkecil 1.5 x 2.5m dg resolusi 100dpi (di potoshop).
* ukuran big size sebaiknya menggunakan perbandingan dari aslinya misal 50% dari ukuran sebenarnya. gunakan imagesize di photoshop dan atur sesuai kebutuhan.
* usahakan memoy sizenya di sheetnya tidak melebihi 500mb ( maksudnya memory yg dibutuhkan saat mengerjakan desain tersebut, biasanya bisa dilihat di toolbar nav bawah misal Doc: 100M : 50M
* agar gambar tidak pecah ambil gambar ukuran sizenya diatas 150kb atau minimal bila di lihat gambar tidak pecah
* jangan memaksakan gambar yang tidak maksimal karena sangat mempengaruhi hasil dan kualitas, sebagus apapun desain akan mengurangi mutu jika gambar pecah
* resolusi gambar 72dpi bukan berarti gambar jelek dan pecah, coba di cek di photoshop lihat sizenya misal jika size 500pixel resulosi 72 artinya gambar cukup bagus
* deteksi gambar pecah atau tidak harus dilihat resulosi dan pixelnya seimbang
* di coreldraw setelah selesai lebih baik file diexport ke JPG dg resolusi 300 dpi dan original size serta image with CMYK. Semakin besar ukurannya maka resolusi harus dikurangi termasuk prosentasi size nya.

Point point diatas sebenarnya masih banyak lagi karena sebenarnya dasar-dasar pengerjaannya yang harus diketahui adalah seputar resolusi dan size serta pixel.. dalam artian diluar tehnis sejauh mana skill desainer tersebut mengerjakannnya.

Senin, 10 Mei 2010

BAGAIMANA MEMULAI BELAJAR DESAIN GRAFIS ???

Bagaimana memulai belajar Desain Grafis? Memang itu sebuah pertanyaan yang sangat mendasar bagi seorang desiner pemula.

Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis yang saya ambil dari situs http://id.wikipedia.org/

Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).

Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web Desain: desain untuk halaman web.
3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

Program Pengolah Grafis
Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)
Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
- Adobe FrameMaker
- Adobe In Design
- Adobe PageMaker
- Corel Ventura
- Microsoft Publisher
- Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
- Adobe Illustrator
- Beneba Canvas
- CorelDraw
- Macromedia Freehand
- Metacreations Expression
- Micrografx Designer

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggapa sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.
Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:
- Adobe Photoshop
- Corel Photo Paint
- Macromedia Xres
- Metacreations Painter
- Metacreations Live Picture
- Micrografx Picture Publisher
- Microsoft Photo Editor
- QFX
- Wright Image

4. Aplikasi Pengolah Film/Video
Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Adobe After Effect
- Power Director
- Show Biz DVD
- Ulead Video Studio
- Element Premier
- Easy Media Creator
- Pinnacle Studio Plus
- WinDVD Creater
- Nero Ultra Edition

5. Aplikasi Pengolah Multimedia
Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
- Macromedia Authorware
- Macromedia Director
- Macromedia Flash
- Multimedia Builder
- Ezedia
- Hyper Studio
- Ovation Studio Pro

SENI GRAFIS

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

Media

Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D'Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin populer saat ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela.

Warna

Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya -- dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut -- diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.

Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.

Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.

Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.

Teknik

Tinjauan Umum

Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut:

* Cetak relief, di mana tinta berada pada permukaan asli dari matrix. teknik relief meliputi: cukil kayu, engraving kayu, cukil linoleum/linocut, dan cukil logam/metalcut.

* Intaglio, tinta berada di bawah permukaan matrix. teknik ini meliputi: engraving, etsa, mezzotint, aquatint, chine-collé dan drypoint;

* planografi di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. teknik ini meliputi: litografi, monotype dan teknik digital

* stensil, termasuk cetak saring dan pochoir.

Teknik lain dalam seni grafis yang tidak temasuk dalam kelompok ini adalah 'kolografi' (teknik cetak menggunakan kolase), proses digital termasuk giclée, medium fotografi serta kombinasi proses digital dan konvensional.

Kebanyakan dari teknik di atas bisa juga dikombinasikan, khususnya yang berada dalam kategori sama. Misalnya, karya cetak Rembrandt biasanya secara mudah disebut dengan "etsa", tapi seringkali dipakai juga teknik engraving dan drypoint, dan bahkan kadang-kadang tidak ada etsa-nya sama sekali.

Cukil Kayu

Cukil kayu , adalah salah satu teknik cetak relief, merupakan teknik seni grafis paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas. Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks.

Seniman membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta. Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan roller, lalu lembaran kertas, yang mungkin sedikit lembab, ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan baren (alat yang digunakan di Jepang) atau sendok, atau melalui alat press. Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap warna.
Seniman yang menggunakan teknik ini:

Albrecht Dürer, Werner Drewes, Hiroshige, Hokusai.


Engraving

Proses ini dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1430 dari engraving (ukiran halus) yang digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. penggunaan alat yang disebut dengan burin merupakan ketrampilan yang rumit.

Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan burin untuk mengukir desain ke permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda.

Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (seringkali dibasahi untuk melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir), menghasilkan karya cetak.


ETSA


Etsa adalah bagian dari kelompok teknik intaglio bersama dengan engraving, drypoint, mezzotint dan aquatint. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah Daniel Hopfer (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.

Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar. Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.

Seniman yang menggunakan teknik ini:

Albrecht Dürer, Rembrandt, Francisco Goya, Whistler, Jim Dine, Otto Dix, James Ensor, Lucian Freud, Paul Klee, Einar Hakonarson, Edward Hopper, Horst Janssen, Käthe Kollwitz, Mauricio Lasansky, Brice Marden, Henri Matisse, Giorgio Morandi, Pablo Picasso, Peter Milton, Paula Rego and Cy Twombly.



Mezzotint


Salah satu cara lain dalam teknik intaglio di mana plat logam terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap.

Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta, menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus untuk mengembangkan tone.

Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad delapanbelas, untuk mereproduksi foto dan lukisan.

Aquatint

Adalah variasi dari etsa. Seperti etsa, aquatint menggunakan asam untuk membuat gambar cetakan pada plat logam. Pada teknik etsa digunakan jarum untuk menciptakan garis yang akan menjadi warna tinta pekat, aquatint menggunakan serbuk resin yang tahan asam untuk menciptakan efek tonal.

Kebanyakan karya-karya grafis Goya menggunakan teknik aquatint.

Drypoint

Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat runcing, bukan dengan alat burin berbentuk "v". Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat.

Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad limabelas yang memiliki julukan Housebook Master, di mana semua karya-karyanya menggunakan drypoint. Di antara seniman old master print yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya; Rembrandt sering menggunakannya, tapi biasanya digabungkan etsa dan engraving.

Litografi

Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembab diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil.

Variasi dari teknik ini adalah adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada plat logam; kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.

Seniman yang menggunakan teknik ini:

George Bellows, Pierre Bonnard, Honoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso, Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec and Stow Wengenroth

Cetak Saring

Cetak saring dikenal juga dengan sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan menggunakan teknik stensil. Mula-mula seniman menggambar berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.) Gambar kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain. Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain. Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi setelah dibersihkan.


Cetak Digital

Cetak digital merujuk pada image/citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik. Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul-balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi.

Cetak digital bisa dicetak pada kertas printer desktop standar dan kemudian ditransfer ke art paper tradisional (misalnya, Velin Arch atau Stonehenge 200gsm). Salah satu cara mentransfer berkas adalah dengan meletakkan hasil cetakan menghadap permukaan, art paper kemudian diolesi dengan Wintergreen oil di belakang cetakan, kemudian dipress.

Sosiolog Jean Baudrillard memiliki pengaruh besar dalam seni grafis digital lewat teori yang diuraikannya dalam Simulacra and Simulation.

Sabtu, 08 Mei 2010

DESAIN GRAFIS

Disain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Batasan Media

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip dan unsur desain

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Peralatan desain grafis

Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.

Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.

Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Daftar Software Desain Grafis

Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:

Desktop publishing

* Adobe Photoshop
* Adobe Illustrator
* Adobe Indesign
* Page Maker
* Coreldraw
* GIMP
* Inkscape
* Adobe Freehand
* Adobe image ready
* CorelDraw

Webdesign

* Macromedia Dreamweaver
* Microsoft Frontpage
* Notepad
* Adobe Photoshop

Audiovisual

* Adobe After Effect
* Adobe Premier
* Final Cut
* Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
* Ulead Video Studio
* Magic Movie Edit Pro
* Power Director

Rendering 3 Dimensi

* 3D StudioMax
* Maya
* AutoCad
* Google SketchUp
* Blender

Kamis, 06 Mei 2010

Tips dan trik pra cetak

cetak indoor, cetak outdoor, digital printing, jasa cetak foto, kualitas hasil cetak, percetakan, resolusi cetak....

Prepress atau Pracetak adalah semua proses digital untuk menyiapkan desain cetak (artwork, graphic design) dengan menggunakan perangkat komputer, dimulai dari input data sampai desain siap cetak atau Final Artwork.

Ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh desainer grafis untuk mendapatkan hasil cetak yang konsisten (hampir 100% sama persis) dengan apa yang terlihat di monitor komputer. Dalam kenyataannya banyak sekali terjadi kesalahan pada pencetakan yang disebabkan karena pekerjaan desain grafis tidak dilakukan dengan benar pracetak ini.

Inilah daftar masalah yang patut diperhatikan dan diwaspadai pada saat tahap Prepress berlangsung:

1. Missing Font.
Hal ini terjadi apabila kita memilih/memakai font yang tidak terdefinisi oleh printer postscript. Atau font yang digunakan tidak ikut dicopy ke disc saat di bawa ke percetakan (apabila kita mendesain sendiri halaman publikasi-kemudian dikirim ke percetakan), sedangkan di percetakan font tersebut tidak tersedia. Untuk itu, copy-lah font tersebut atau di-convert terlebih dahulu dalam desain artwork sebelum diserahkan ke percetakan / tempat pembuatan film. Usahakan sebelum meng-convert dokumen artwork dalam proses prepress, save-lah terlebih dahulu format teks aslinya secara terpisah sebagai dokumen cadangan.

2. Wrong file format.
Artwork cetak biasanya menggunakan format file .TIFF atau .EPS untuk gambar. Sehingga kalau Anda mendefinisikan file gambar Anda ke JPEG atau GIF dan lainnya untuk keperluan cetak offset, maka warnanya tidak akan sesuai dengan hasil cetak dan kualitas pixel (unsur terkecil dari gambar digital) akan rusak. Format tiff berukuran sangat besar, dan akan menjadi kendala jika pengiriman harus dilakukan by email. Tapi bagaimanapun juga hindari mengirimkan gambar dalam format jpg atau gif .

3. Incorrect page setting or Page Set-up.
Gunakan set-up halaman sesuai ukuran yang diperlukan. Jangan lupa diingat, untuk cetakan seperti brosur, undangan dan sejenisnya, sisi-sisinya akan dipotong dengan mesin potong kertas, jadi jangan lupa menambahkan luas area design beberapa milli lebih besar dari area cetak. Output harus selalu dibuat dalam ukuran sebenarnya, hanya resolusinya saja yang disesuaikan sesuai penggunaan.

4. Missing graphics. or graphic not linked.
Jika anda mengirimkan file dalam format Freehand, PageMaker atau Quark Express, Anda tetap harus mengcopy file gambar Anda ke dalam disk yang Anda kirim ke percetakan atau tempat pembuatan film (repro), karena jika tidak gambar yang anda insert dalam artwork anda tidak akan muncul di komputer yang lain.

5. Resolution
Resolusi adalah tingkat kecerlangan (dpi, dot per inch, pixel per inch) pada gambar. Terlalu tinggi resolusi akan menyebabkan hasil yang tidak maksimal dan berlebihan sehingga memboroskan tinta. Sementara resolusi yang didefinisikan terlalu rendah akan menyebabkan gambarnya pecah atau kabur. Untuk cetak offset seperti brosur, iklan koran, majalah, dll, besaran dpi-nya minimal 300 dpi. Sedangkan cetak digital untuk keperluan outdoor (baliho, billboar, spanduk dll) bisa menggunakan 32 dpi sampai 100 dpi tergantung ukuran medianya. Untuk backdrop yang biasa dilihat dalam jarak relatif dekat sebaiknya menggunakan resolusi tidak kurang dari 72 dpi, tapi untuk billboard ukuran bisa menggunakan resolusi 32 dpi.

6. Incorrect colours.
Karena unsur warna yang digunakan monitor (komputer) berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan) maka sering terjadi hasil cetak yang meleset warnanya. Hal ini harus kita pahami, karena komputer grafis menggunakan unsur warna sinar Red, Green, Blue (RGB Color). Sementara percetakan menggunakan unsur warna tinta Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK Color). Jadi kita harus menggunakan warna CMYK apabila kita ingin membuat artwork cetak. Kalau sudah terlanjur menggunakan RGB, maka rubahlah kedalam format warna CMYK.

7. Make the Black color as a special one.
Sebaiknya tidak menggunakan warna selain hitam untuk mewarnai teks (apalagi huruf kecil2) atau garis outline pada arwork yang anda buat. Ini untuk mencegah teks/garis menjadi terlihat dobel karena registrasi yang kurang presisi. Bila ada teks yang perlu direvisi pada saat2 terakhir sebelum dicetak, anda hanya perlu mengganti selembar film saja pada warna Black-nya, tidak perlu mengganti 3 lembar lainnya (Cyan, Magenta dan Yellow).

8. Proofing.
Sebelum dicetak, kita harus melakukan proofing untuk mengetahui contoh hasil cetak nantinya. Nah, kalau kita mencetak hasil proofing dengan menggunakan printer selain printer laser atau color digital printing, biasanya hasilnya akan meleset dari perkiraan. Sekarang sudah banyak printer warna digital sampai ukuran A3+ sebagai sarana proofing sebelum naik cetak. Lebih baik lagi bila anda membuat Progressive Proof untuk mengejar presisi warna yang cocok sesuai tuntutan kualitas yang anda inginkan.

DIGITAL PRINTING

Digital printing is printing using digital techniques developed for computer printers such as inkjet or laser printers.[1]

The process differs from lithography, flexography, gravure, and letterpress printing in several ways:

* Every print can be different, because printing plates are not required, as in traditional methods.
* There is less waste chemical and paper, because there is no need to bring the image "up to colour" and check for registration and position.
* The ink or toner does not permeate the substrate, as does conventional ink, but forms a thin layer on the surface and may in some systems be additionally adhered to the substrate by using a fuser fluid with heat process (toner) or UV curing process (ink).

Because there is less initial setup, it is useful for rapid prototyping, and cost effective for small print runs.

Digital Printing is used for personalized printing, or variable data printing (VDP or VI), for example personalized children's books, which are customized with the specific child's name and images. Print on Demand (POD) systems also use digital printing, for short run books of varying page quantities, and binding techniques.

Digital prints can also be done on photographic paper, exposed with RGB laser lights from computer files, and processed in photographic developers and fixers. These prints are continuous tone images, and have the dyes imbedded in emulsion layers within plastic coatings. They can be very archival.

out door DIGITAL PRINTING

Kami salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa percetakan, ingin menawarkan kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan percetakan perusahaan/usaha anda. Kami sangat terbuka untuk berkonfirmasi dan memberikan keterangan sesuai dengan kebutuhan percetakan anda. Berikut ini kami tawarkan beberapa jenis penawaran yang kami sediakan untuk anda, seperti:

X-BANNER, ROLL-BANNER, MINI BANNER, BALIHO, BILLBOARD, BACK DROP, BACKLITE, FRONTLITE, ONE WAY VISION, NEON BOX, NEON SIGN, ACRYLIC, BROSUR, LEAFLET, POSTER, MAP, COMPANY PROFILE, KARTU NAMA, ID CARD, STICKER, KAOS, LABEL PRODUCT, MAJALAH, TABLOID, BUKU MENU, BUKU AGENDA, BUKU TAHUNAN, KATALOG, BULETIN, MEMO, SURAT YASIN, SERTIFIKAT, KALENDER, PAPER BAG, SHOPPING BAG, UNDANGAN PERNIKAHAN, KOP SURAT, AMPLOP, KWITANSI, NEWSLATTER, DIGITAL PRINTING, PACKAGING, TABLE TENT, PLAKAT, DLL.

Diatas adalah penjelasan secara garis besar jasa yang kami tawarkan dengan harga yang sangat variatif sesuai dengan kriteria yang anda buat. Oleh karena itu kami membuka negosiasi yang memudahkan dengan sistem kerjasama yang fleksibel dan konfirmatif. Kami tunggu respon positif dari surat penawaran kerjasama ini, untuk konfirmasi dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.



untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Bapak Parjono : 081 228 830 99 / 0294 384 059
Email : printing_one@yahoo.com
Website : Http://one-printing.blogspot.com
Atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.